Sabtu, 29 September 2012
Jumat, 28 September 2012
5 Wasiat Dari Allah Swt.
Dari Nabi S.A.W., "Pada
waktu malam saya diisra’ kan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan
lima wasiat, antaranya :
1) Janganlah engkau
gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia
ini untuk
engkau.
2) Jadikan cintamu
kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
3) Bersungguh-sungguhlah
engkau mencari syurga.
4) Putuskan harapan
dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di
tangan mereka.
5) Rajinlah
mengerjakan sholat tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta
qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang
tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada
mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya
takut kepada Allah S.W.T.
Lalu mereka berkata,
"Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :
1) Orang yang banyak
bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.
2) Orang yang
banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.
3) Orang yang
banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan
ibadahnya.
4) Orang yang cinta
kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.
5) Orang yang bodoh
janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.
6) Orang yang
memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat
kelurusan
agamanya.
7) Orang yang
mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah
daripadanya."
Semoga artikel ini
bermanfaat bagi kita semua, anda pun bisa mendownloadnya dalam bentuk PDF .
Ikuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk
mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
Sampai jumpa di panduan berikutnya......
Hari Valentine
Valentine day, yang jatuh pada tanggal 14
Februari sangat digandrungi remaja bahkan remaja kolot juga). Dihari itu orang
mencoba menunjukkan cintanya dengan saling mengirim kartu kepada anggota
keluarga atawa orang-orang yang dikasihi. Yang dominan sich ucapan sayang ini ditujukan
buat sang do’i alias pacar tea. Biasanya ungkapan kartunya sentimental berat,
penuh rayuan gombal.
Selain ngirim kartu, ada juga yang ngirim gift(hadiah),cupid(Boneka berbentuk anak kecil, kotak berhias kembang gula, gambar-gambar fantasi atau karangan bunga.And yang paling khas ngirim coklat berbentuk hati. Nggak cukup di sini, perayaan valentine day belum greng kalu nggak ngadain pesta dansa ria diiriingi lagu-lagu cinta.
Definisi Y
For sure sobat-sobat bisa nemuin definisi hari valentine di tiga tempat
Selain ngirim kartu, ada juga yang ngirim gift(hadiah),cupid(Boneka berbentuk anak kecil, kotak berhias kembang gula, gambar-gambar fantasi atau karangan bunga.And yang paling khas ngirim coklat berbentuk hati. Nggak cukup di sini, perayaan valentine day belum greng kalu nggak ngadain pesta dansa ria diiriingi lagu-lagu cinta.
Definisi Y
For sure sobat-sobat bisa nemuin definisi hari valentine di tiga tempat
a. Open your Encyclopedia Americana volume XIII, page 464,”The date of the modern celebration, February 14, is believe to derive the execution of a Christian martyr, Saint valentine, on February14, 270.”Yang artinya : “ Tanggal 14 Februari itu adalah perayaan modern yang berasal dari hari dihukum matinya seorang martir atawa pahlawan Kristen, yaitu Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 270 Masehi.”
b. Kebet lagi Encyclopaedia Americana Volume XXVII halaman 860,”A day on wich lovers traditionally exchange affectionate messages and gifts. It observed on February 14, the date on wich Saint Valentine was martyred.” Indonesianye: Yaitu sebuah hari dimana orang yang sedang dilanda cinta secara tradisional saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah. Hari itu diperingati pada tanggal 14 Februari dimana santo Valentine mengalami martir (seseorang mati sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan atawa keyakinan).
c. Bongkar lagi Encyclopaedia Britannica Volume XIV hlaman 949. “The Saint Valentine who is spoken as the apposite Rhaetia and venerated in Passau as its first bishop….”. “Santo Valentine yang disebutkan itu adalah seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup yang pertama.
Sejarah Valentine dayx
Dulu banget, di kota Roma pada abad ke-4 Sebelum Masehi, perayaan kasih sayang itu sudah ada. Tanggal dan bulannya tetap sama . Namun dulu perayaan tersebut bukan dinamakan hari valentine, karena perayaan hari kasih saying itu sebenarnya buat mengjhormati dewa mereka yang bernama Lupercus.
Acara yang berbentuk upacara itu diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang bertuliskan nama, para gadis mendapatkan pasangan lantas mereka menikah untuk jangka waktu setahun. Sesudah itu , mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, nereka menuliskan namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Kegiatan rutin seperti itu sudah dilakukan kurang lebih 800 tahun lamanya. Dan ketika Katolok mulai berkembang oada saat itu, para pemimpin gereja ingin turut andil dalam perayaan tersebut, sehingga untuk mensiasatinya, mereka mencari seorang santo (Orang suci untuk agama Katolik), sebagai pengganti dewa kasih sayang Lupercus. Mereka menemukan calon pengganti Lupercus yaitu Santo Valentine, seorang uskup yang tewas sebagai martir sekitar 200 tahun sebelum masa itu.
Alasan untuk memilih Santo Valentine sebagai pengganti dewa Lupercus pada hari kasih sayang, memang nggak terlepas dari riwayat si Santo itu sendiri. Konon, ia dihukum mati Kaisat Claudius II karena melanggar dekritnya. Tahun 270, kekaisaran Roma memerlukan sejumlah tentara. Sang Kaisar megeluarkan dekrit yang melarang perkawinan. Sebab, dengan perkawinan, sang tentara dikuatirksn bakal nggak bersemangat dalam perang. Ia akan teringat terus keluarga yang ditinggalkan. Tapi uskup valentinea berusaha menolong pasangan yang sedang jatuh cinta dan ingin membentuk keluarga. Pasangan yang menikah lalu diberkati di tempat yang tersembunyi. Namun praktek itu akhirnya ketahuan juga. Lantas santo Valentine pun dihukum pancung.
Karena dasar itulah sang santo dipilih menggantikan kedudukan dewa kasih sayangnya orang Roma, Lupercus. Karena menurut mereka, peranan Uskup Valentine kepada sang pencinta amat bear.
Sesuai perkembangan, siasat pemimpiun gereja katolik itu nampaknya berhasil dengan sukses. Soalnya upacara kasih sayang tersebut jadi semacam rutinitas ritual yang bagi mereka kudu dirayakan. Dan untuk mencairkan kesan formalnya, mereka membungkusnya melalui hiburan-hiburan atau pesta-pesta yang pada saat itu nampaknya sudah amat sangat memprihatinkan. Karena dengan cara tersebut, banyak remaja-remaja yang terjebak pada pola perayaan awal hari kasih sayang. Seperti melakukan hubungan seks sesuka hatinya. Gonta-ganti pasangan semaunya. Semua yang mereka lakukan itu sebenarnya bukan lagi didasari oleh kasih sayang, akan tetapi hawa nafsu belaka.
Valentine dalam kacamata Islam
Sebagai generasi muslim yang intelek, kita harus kritis daslam melihat suatu pesoalan, nggak level dong k-lo cuma ikut-ikutan aja. First kita harus tahu dulu gimana agama memandangnya, apa sich untung ruginya secar akal?. Termasuk tuk masalah yang satu ini, yuxs kita kupas with smart thingking.
Yang namanya cinta adalah fitrah dan anugerah yang diberikan Allah tuk manusia. Rasulullah juga menganjurkan kita untuk memberikan cinta dan kasih sayangnya kepada sesama manusia. Hanya saja , pengertian cinta dan kasih sayang yang dianjurkan Rasulullah bukan seperti perayaan hari valentinan yang cenderung memfokuskan cinta pada lawan jenis and cenderung mengumbar hawa nafsu. Akan tetapi kasih sayang yang esensinya lebih hakiki. Seperti kasih sayang kepada ortu, adik, kakak, isteri atau suami, en saudara sesama muslim. Nggak cuma segitu, kamu bahkan harus menyayangi hewan, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan. Pokoke kasih sayang seorang mulim tuh sungguh komplit!.Y
K-lo kita tarik garis lurus dari sejarah yang udah kita kupas tadi, sebenarnya valentinan itu merupakan bagian dari acara keagamaan umat nasrani. Bagi kita umat Islam, melibatkan simpati terhadap kegiatan dan perayaan agama lain dibatasi kedalamannya. Bahkan k-lo bersandar pada pedoman aqidah yang hakiki, kita musti tegas pada prinsip. Bagimu agamamu, bagiku agamaku (Coba buka Surat Al-kafiruun di Al-Qur’an).Dan inget nih nasihat Rasulullah SAW buat kita-kita :
“Barang siapa meniru suatu kaum , maka ia termasuk kaum itu.” (HR. abu Daud, dan sanadnya diperkua ole Ibnu Taimiyah).
So, generasi muda muslim jelas menolak! Menolak bukan berarti memusuhi, melecehkan atau mengucilkan. Bukan. Bagaimanapun Islam menekankan toleransi antar pemeluk beragama. Hanya bukan dengan dalih toleransi kita ikut merayakan kepercayan agama lain.Jadi, kita yang muslim nggak boleh turut ngeramein valentine?. K-lo kamu sangat menghargai nilai keimanan dan bercermin pada aqidah, mendingan nggak usah deh dipikirin. Lagian ngapaimn pula kasih sayang dipestain segala. Sebelum sang pastur Valentine dipenggal batang lehernya, ajaran Allah SWT from Adam AS to Muhammad SAW sudah mengutamakan konsep kasih sayang dalam liku-liku syi’arnya. Kasih sayang akan tetap berpijar di nurani apabila tertanam apabila tertanam nawaitu yang ikhlas. Terpelihara selamanya. Jadi, bukan hanya ‘hidup’ atau ‘dihidupkan’ untuk satu hari saja. Yang divisualisasikan dengan bermacam-macam cara meriah yang cenderung hura-hura. Tak jarang perayaan valentine ini diselewengkan untuk hal-hal berbau negatif en maksiat. Eh, kesannya nih, sehabis bervalentine, kasih sayang yang semula diagungkan itu bakal terlupakan atau dilupakan. Wah, bukannya itu sebuah kamuflase? Sebuah kasih saying tanpa akar keikhlasan. Sayang sekalee…
And untuk masalah cinta ini nggak bakalan ada deh yang nandingin Rasulullah SAW. Why? Beliau tuh begitu mencintai kita sebagai umatnya dan ingin sekali melepaskan kita dari siksa abadi di neraka. Beliau rela berkorban apa saja untuk berda’wah menyelamatkam umatnya. Tulusnya kasih saying beliau kepad kita sampai diabadikan Allah dalam Al-Qur’an Surat At-taubah 128 : “Sesungguhnya telah dating kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sanat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”
Semoga artikel ini
bermanfaat bagi kita semua, anda pun bisa mendownloadnya dalam bentuk PDF .
DownloadPDFIkuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
Sampai jumpa di artikel berikutnya......
![](http://1.bp.blogspot.com/-YuN7poWDfZE/TgzlbegRWGI/AAAAAAAABUc/V0SjgyoVO-c/s000/folder.png)
Air Mata Rasulullah SAW
Tiba-tiba dari luar
pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya
masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah,
ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin...
Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.
Ikuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
Sampai jumpa di artikel berikutnya......
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin...
Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.
Semoga artikel ini
bermanfaat bagi kita semua, anda pun bisa mendownloadnya dalam bentuk PDF .
Download PDFIkuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
Sampai jumpa di artikel berikutnya......
![](http://1.bp.blogspot.com/-YuN7poWDfZE/TgzlbegRWGI/AAAAAAAABUc/V0SjgyoVO-c/s000/folder.png)
Hanya Dia yang Bisa Memilih
Di jalan cinta para pejuang ada isyarat
kemandirian dalam pilihan-pilihan itu. Hanya dia yang mandirilah yang bisa
memilih. Setidaknya kita harus memiliki dan merasa memiliki pilihan kita
sendiri. Sebab jika tidak, pilihan-pilihan yang di kendalikan orang lain, pihak
lain , atau kekuatan lain akan menyurukkan kita pada kesulitan-kesulitan tak
berkesudahan. Mengapa? Ketika tak ada rasa memiliki pada pilihan sendiri, kita
jadi terseret arus, terbawa gelombang, dan kita tak mampu melawan hingga
tersempyak-sempyak ke batu karang. Kita selalu tak siap menghadapi hal baru.
Hatta selalu koyak dan pedih. Juga pilu.
Alkisah, seorang pemuda dihinggapi
gelisah di saat kuliah. Godaan yang mengancam agama dan kehormatannya
terasakian keras mendera. Puasa dan beraktivitas positif telah di lakukannya.
Tetapi kadang justru itu! Aktivitas dakwah justru mempertemukannya dengan si
jilbab biru yang selalu menunduk malu, si jilbab hitam yang elegan dan anggun,
juga si jilbab coklat yang manis, lugu, dan lucu. Hatinya kian gerah. Maka
kepada ayahanda dan ibunda dikuatkannya hati untuk berkata, “Pak… Bu…Boleh
nggak saya nikah sekarang…?”
Tentu saja ada empat mata yang
terbelalak di ruang keluarga selepas isya’ hari itu.”Heh ngomong apa kamu?
nikah! Nikah Gundulmu itu!”
Kepalanya menunduk.
“Mbok ya sadar, Nak…”, kali ini
terdengar lebih lembut. Sang Ibu “Kamu itu kuliah masih semester berapa?! Bapak
dan Ibu nggak pernah melarang kamu ikut-ikutan aktivitas…apa itu namanya…ee?”
“Dakwah…”
“Iya Dakwah!! Tapi jangan aneh-aneh!
Nikah saat kuliah, memangnya anak istrimu mau dikasih makan apa? Dipikirkan
yang dalam ya Nak… jangan bicarakan lagi masalah nikah sebelum kamu lulus iya!”
“Tapi, Banyak godaan Bu…nggak kuat!”
“Puasa, puasa!! Katanya belajar agama,
gitu aja nggak ngerti.”
“Sudah Pak…Sudah…”, Sang Ibu menarik
tangan ayahnya. Lalu di ditinggalkan sendiri. Tergugu. Wajahnya panas. Matanya
berkaca-kaca. Hatinya belah.
Beberapa semester berlalu, dan esok hari
adalah wisuda yang di nanti-nanti. Maka mala mini adalah saatnya bicara, begitu
sang pemuda bergumam dalam hati.” Pak, saya sudah lulus…tentang pernikahan..?”
“eh, lulus itu artinya kamu pengangguran
baru!”
“Iya Nak…kamu konsentrasi cari kerja
dulu ya…”
Dan ia tak berkata apa apa lagi. Harapan
yang berkecambah telah tersiram air panas.
Waktu berganti.dan kini pekerjaan sudah
dalam genggaman .
“pak..,bu..emm saya kan sudah kerja
sekarang…”
“kerja apa? serabutan begitu! Tidak
nyambung dengan kuliahmu!Hh..Dengarkan! bapak mau bicara baik-baik. Kamu cari
pekerjaan yang mapan dulu, baru kita bicara pernikahan!”
Pucuk daun harapan kembali pupus, hangus
terbakar matahari.
Tetapi Allah maha kuasa. Beberapa waktu
berjalan, pekerjaan di sebuah instansi bergengsi pun didapat. Dan berseri-seri
wajah pemuda itu menghadap, “Pak.. saya sudah bekerja seperti harapan bapak..”
“lha, kamu berangkat kerja saja masih
pakai motor yang bapak belikan. Nanti, ngomongin nikahnya kalau kamu sudah
punya mobil…”
Dan beberapa waktu kemudian. Pak..bu..
saya sudah punya mobil..”
“tapi nanti mau tinggal di mana Nak..?
coba ya kamu usahakan punya rumah dulu..” kali ini sang ibunda yang lembut
hati. Yang ia merasa hilang daya dan lumer sumsum kalau beliau sudah bicara. Ia
menyerah lagi.
Hingga suatu hari …”Pak…Bu…rumahnya
sudah jadi!!!, jadi kapan saya di nikahkan?”
Bapak dan Ibunya saling berpandangan…Dan
mereka menangis, “Aduh nak…umurmu sudah 55 siapa yang mau?”
Nah! Masukkan kisah ini dalam daftar
hal- hal yang tak boleh terjadi di jalan cinta pejuang. Saya tak meminta Anda
menjadi penentang orang tua. Tidak. Ini bukan soal patuh dan tak patuh taat dan
mnembangkang. Bukan di situ subtansi masalahnya. Masalahnya ada pada
kemandirian kita. Bangunlah ia sejak kini, agar kita memiliki kuasa pada
pilihan-pilihan kita sendiri.jadilah anak yang berbakti dan juga mandiri.
Mulailah dari visi yang jelas, masa depan yang terencana, kedewasaan dan
keberanian bersikap, Begitulah jalan cinta para pejuang saudaraku.
Di jalan cinta para pejuang kita selalu
berkelana dalam pilihan. Dan itu butuh keberanian…
Diambil dari Buku
jalan cinta para pejuang
oleh ustadz Salim A.
Fillah
Semoga Bermanfaat
Ikuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
Semoga artikel ini
bermanfaat bagi kita semua, anda pun bisa mendownloadnya dalam bentuk PDF .
Ikuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
7 Rombongan Iblis
Iblis akan senantiasa mengganggu
manusia, mulai dengan memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani
hingga ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat
yaitu ketika sakaratul maut. Iblis mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut
disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.
Hadith Rasulullah S.A.W. menerangkan:
"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari tipuan syaitan diwaktu
sakaratul maut. "
Rombongan 1
Akan datang Iblis dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan
lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lezat-lezat. disebabkan orang
yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada
barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang2 Iblis itu, pada
waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan
lupa kepada Allah SWT inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah
tempatnya.
Rombongan 2
Akan datang Iblis kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan
diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular yang
berbisa. Yang apabila orang yang sedang sakaratul maut itu memandang ke
binatang itu, maka dia pun menjerit dan melompat sekuat hati. Maka seketika itu
juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai
mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah SWT, matinya itu sebagai
Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 3
Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul
maut itu dengan menyerupai binatang kesayangannya. Apabila tangan orang yang
hendak mati itu meraba-rabakepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah
meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan
lupa kepada Allah SWT. Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah
tempatnya.
Rombongan 4
Akan datang Iblis merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh
orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang
di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu
kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan
matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya
Rombongan 5
Akan datang Iblis merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak
mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan
orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan
lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang
dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Iblis, berkata dengan penuh
kasih "Wahai anakku inilah saja makanan dan bekal yang kami bawakan
untukmu dan berjanjilah bahwa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang
kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke
dalam syurga. "
Maka dia pun sudi mengikut tawaran itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika
itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal di
dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan 6
Akan datanglah Iblis merupakan dirinya
sebagai ulama'-ulama' yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia:
"Wahai muridku, lama sudah kami menunggu akan dikau, ternyata kamu sedang
sakit di sini, karena itu kami bawakan kepada kamu dokter dan obat untukmu.
" Lalu diminumnya obat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian
penyakit itu datang lagi. Lalu datang pula Iblis yang menyerupai ulama' dengan
berkata: "Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu
mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?"
Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: "Aku tidak tahu.
"
Berkata ulama' Iblis: "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama' yang
tinggi dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga
yang tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau
kamu hendak mengetahui Zat Allah SWT hendaklah kamu patuh kepada kami. "
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan
ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan
syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan menggoda orang
yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul
maut itu bertanya kepada ulama' palsu:
"Bagaimanakah Zat Allah?" Iblis merasa gembira apabila jeratnya
mengena.
Lalu berkata ulama' palsu: "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai
akan dibuka kepadamu. "
Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu,
maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat
melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit
dan bumi.
Berkata Iblis: "Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah. "
Berkata orang yang dalam sakaratul maut: "Wahai guruku, bukankah ini
benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu benda
besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan dan
belakang.
Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari
sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di
ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.
"
Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut
nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam
neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.
Rombongan 7
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan sebab dari menjadi
72 barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad S.A.W bahwa umat Muhammad
akan terbagi kepada 73 barisan). Satu barisan/golongan yang benar yaitu ahli
sunnah waljamaah, 72 yang lain masuk ke neraka karena sesat.
Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72
macam yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh
karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hamper meninggal dunia
akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Iblis
dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh menggoda orang yang sedang
dalam sakaratul maut.
Disebutkan dalam sebuah hadith yang artinya: "Ajarkan oleh kamu (orangyang
masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah. "
Ikuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
Semoga artikel ini
bermanfaat bagi kita semua, anda pun bisa mendownloadnya dalam bentuk PDF .
Download PDFIkuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
![](http://1.bp.blogspot.com/-YuN7poWDfZE/TgzlbegRWGI/AAAAAAAABUc/V0SjgyoVO-c/s000/folder.png)
Aisyah Binti Abu Bakar r.a
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2B63nQFZclLeEneih3AbuTyiBuoXgqPOb56MDWrSF0mt5dN7f7oq3czfXS6KHmKIt4BqG2pBR_wlNYhaOnz2iLhV4F09n4_yKgyTYemuR3mL7c4S0kNLnXu490_5FAW9elF_7N9vnYT4/s200/aisyah.jpg)
Aisyah
dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi Rasul. Semasa kecil dia
bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah SAW usianya belum
genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besar riwayat disebutkan bahwa Rasulullah
SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya.
Dua
tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada Nabi SAW untuk menikahi
Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah, " Aku melihatmu
dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku dengan membawa
gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,' Ini adalah istrimu.' Ketika aku
membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,' Jika ini
benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana."
Mendengar
kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi ketika
Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau mendatangi rumah
mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuh berkah itu. Setelah
pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama para sahabat,
sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah. Setelah beliau menetap di
Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk didalamnya
Aisyah r.a.
Dengan
izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500 dirham. Aisyah tinggal
dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar itulah wahyu banyak
turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu. Dihati
Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat istimewa, dan tidak dialami oleh
istri-istri beliau yang lain. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin
Malik dikatakan, " Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah
cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a."
Didalam
riwayat Tirmidzi dikisahkan "Bahwa ada seseorang yang menghina Aisyah
dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya,' Sungguh celaka
kamu. Kamu telah menyakiti istri kecintaan Rasulullah SAW." Sekalipun
perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat besar,
mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat terhormat. Bahkan ketika
Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, 'Demi Allah SWT, dia adalah manusia yang
paling beliau cintai selain ayahnya (Abu Bakar)'.
Di
antara istri-istri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat memahami
keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya
untuk Aisyah.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan sesuatu yang
menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan sampai beliau menemukan
sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah satunya, dia
senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk Rasulullah
SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAW meminta izin kepada istri-istrinya untuk
beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini Aisyah
berkata, "Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat
dipangkuanku."
Bagi
Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya merupakan kehormatan
yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayat.
Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau meninggal.
Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh ke
kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata,
"Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga
orang yang paling mulia dimuka bumi." Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu
Bakar berkata, "Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga
bulanmu." Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah.
Setelah
Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan yang sangat
berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh kerelaan terhadap
taqdir Allah SWT dan selalu berdiam diri didalam rumah semata-mata untuk taat
kepada Allah SWT.
Rumah
Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu
atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri Nabi SAW hendak
mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan
Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata, "Bukankah
Rasulullah SAW telah berkata, 'Kami para nabi tidak meninggalkan harta warisan.
Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah."
Dalam
penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar
syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti
Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan
kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya
dengan kerudung yang tebal.
Aisyah
tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur`an
dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW
sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah pun memiliki
kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan sesuatu
yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita yang
banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits
menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu
Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.
Dalam
hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th,
bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di Baqi`. Kehidupan
Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya
kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat
malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya
tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda Rasul,
"Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji
kurma." (HR. Ahmad )
Dikutip
dari: Amru Yusuf/ Istri Rasulullah, contoh dan teladan.
Nama
:Giralda Aufa Naim
Ikuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola
Semoga artikel ini
bermanfaat bagi kita semua, anda pun bisa mendownloadnya dalam bentuk PDF .
Download PDFIkuti Panduan Download jika anda kesulitan untuk mendownloadnya
Jika linknya sudah mati atau tidak bisa mendownload silahkan hubungi Pengelola